Home » Did You Know » PENEMUAN MINERAL LANGKA DI PASIFIK
Kamis, 21 Juli 2011
0
PENEMUAN MINERAL LANGKA DI PASIFIK
![]() |
| Meningkatnya permintaan ijin tambang bawah laut mengkhawatirkan pegiat lingkungan |
Para peneliti Jepang mengumunkan mereka menemukan cadangan mineral langka dalam jumlah besar di dasar laut Pasifik. Mineral langka banyak digunakan untuk peralatan teknologi tinggi. Saat ini, Cina memproduksi 97% dari logam langka dunia. Para analis mengatakan temuan di Samudra Pasifik itu merupakan tantangan bagi dominasi Cina, bila bahan mineral ini dapat dieksploitasi secara komersial.
Jurnal Nature Geoscience yang terbit di Inggris melaporkan tim ilmuwan yang dipimpin oleh Yasuhiro Kato, seorang profesor sains di Universitas Tokyo, menemukan mineral itu di lumpur laut pada 78 lokasi. "Di lokasi ini ditemukan konsentrasi mineral. Hanya satu kilometer persegi cadangan dapat menyediakan seperlima konsumsi tahunan dunia," kata Yasuhiro Kato. Bahan mineral ini ditemukan pada kedalaman 3.500 sampai 6.000 meter di bawah permukaan laut.
Kekhawatiran pegiat lingkungan
![]() |
| Bahan mineral banyak digunakan untuk peralatan teknologi tinggi |
Cadangan mineral ini terletak di perairan internasional di timur dan barat Hawaii, dan di timur Tahiti di Polynesia. Kato memperkirakan cadangan mineral ini terdiri dari sekitar 80 sampai 100 miliar ton. Survey geologi Amerika memperkirakan cadangan global hanya 110 juta ton, dan ditemukan sebagian besar di Cina, Rusia dan wilayah bekas Uni Soviet lain, serta di Amerika Serikat. Monopoli Cina atas produksi mineral langka ini menyebabkan negara ini dapat menahan pasok tahun lalu saat terlibat sengketa dengan Jepang. Jepang sejak itu mencari sumber baru bahan mineral.
Pemerintah Malaysia tengah mempertimbangkan perusahaan Australia untuk mengelola tambang mineral langka ini setelah ditentang oleh sejumlah pihak yang khawatir atas limbah radioaktif. Jumlah perusahaan yang mengajukan ijin untuk menggali dasar laut Pasifik meningkat pesat. Perusahaan tambang Nautilus mendapat izin pertama untuk menggali dasar laut Bismarck dan Solomon di seputar Papua Nugini.
Perusahaan ini mencari cadangan besar tambang sulfida di bawah laut termasuk tembaga dan emas. Kemungkinan penggalian dasar laut untuk mineral ini semakin mengkhawatirkan pegiat lingkungan terkait dengan risiko kerusakan ekosistem laut.
sumber: www.bbc.co.uk
sumber: www.bbc.co.uk
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 Responses to “PENEMUAN MINERAL LANGKA DI PASIFIK”
Posting Komentar