Sabtu, 24 Desember 2011

0

Kegempaan Gunung Anak Krakatau Meningkat


Asap solfatara yang keluar dari kawah Gunung Anak Krakatau, Selat Sunda, terkumpul dan membentuk awan kecil di atasnya, Rabu (17/8/2011). Di gunung ini, tim Ekspedisi Cincin Api Kompas memfokuskan eksplorasi mengenai suksesi alam. Gunung Anak Krakatau, pada awal kemunculannya tidak dihuni makhluk hidup, kini menjadi habitat berbagai macam flora dan fauna.


CINANGKA, Kegempaan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda pada Rabu (21/12) sebanyak 165 kali, atau meningkat dibandingkan dengan hari sebelumnya yang 146 kali.

"Dari total kegempaan yang terjadi itu, sebanyak lima kali di antaranya merupakan embusan dan 160 kali vulkanik dangkal dan dalam," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau (GAK) Antor Tripambudi di Cinangka, Serang, Kamis (22/12/2011).

Menurut dia, dalam sebulan terakhir ini, tingkat gempaan GAK flutuasi, tetapi mengalami penurunan ketimbang ketika awal penetapan statusnya menjadi level III atau Siaga pada 30 September 2011.

Terkait kondisi GAK yang masih mengeluarkan kegempaan, Anton mengharapkan agar warga tidak terpengaruh dan tetap melakukan aktvitas rutin seperti biasa.

"Kami menginformasikan kepada warga atau siapa pun untuk tidak panik, apalagi sampai gelisah, karena posisi kita aman sepanjang rekomendasi yang kami buat tidak dilanggar," katanya.

Salah seorang warga Anyer, Kabupaten Serang, Doni, secara terpisah mengaku tidak terpengaruh dengan kondisi Gunung Anak Krakatau yang terjadi saat ini. "Kalau saya pribadi tidak masalah. Saya tetap mencari ikan di tengah laut, seperti biasanya," katanya.

Dia mengatakan, kondisi kegempaan Gunung Anak Krakatau yang saat ini ada pada level III belum membawa dampak yang dirasakan. "Warga selama ini tidak resah karena kegempaannya kali ini tidak seheboh tahun 2010," katanya.

Source: http://smartcome.blogspot.com/2011/12/kegempaan-gunung-anak-krakatau.html

0 Responses to “Kegempaan Gunung Anak Krakatau Meningkat”

Posting Komentar