Tampilkan postingan dengan label Megapolitan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Megapolitan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 11 Januari 2012

0

Trem Yang Pernah Berjaya Di Jakarta

Alat transportasi bernama trem mulai diperkenalkan di Batavia pada 1869. Trem pada masa itu ditarik oleh kuda. Meski "mesin penggeraknya" kuda, tapi jarak tempuhnya lumayan panjang, dari Kwitang ke Pasar Ikan. Lambat laun posisi trem kuda digantikan dengan trem bermesin uap pada 1881. Ketel uap yang ditempatkan dalam kaleng besar menjalankan lokomotif trem.

Karena menggunakan uap maka jarak tempuh trem ini lebih jauh, dari Pasar Ikan ke Gajah Mada hingga Harmoni, berlanjut ke Kramat melalui Pasar Baru dan lapangan Banteng, kemudian ke Meester Cornelis (Jatinegara) melewati Salemba dan Matraman.

Sekitar 20 tahun kemudian atau tahun 1901 trem listrik mulai diperkenalkan. Meski demikian, trem upa tetap beroperasi. Trem uap akhirnya berhenti beroperasi pada 1933 karena semua trem sudah menggunakan listrik.

Trem listrik berakhir pada tahun 1960 di masa Wali Kota Sudiro. Ketika trem hendak digusur, Sudiro memohon pada Presiden Soekarno agar jaringan trem dari Jatinegara - Senen tetap dipertahankan. Tapi Bung Karno, Presiden RI pertama, menolak dan menganggap trem tidak cocok untuk kota semacam Jakarta. Dia lebih setuju dibangun metro atau kereta api bawah tanah.









Baca selengkapnya »

Senin, 26 Desember 2011

0

Narapidana Tidak Boleh Ditahan di Rutan Kepolisian


Ilustrasi

JAKARTA, Seseorang yang sudah berstatus narapidana, tetap ditahan di sel rumah tahanan kepolisian. Para narapidana harus ditahan di lembaga pemasyarakatan, untuk menjalani hukuman penjara yang sudah berkekuatan hukum.

Demikian dikemukakan Ketua Komisi III DPR, Benny K Harman, dalam kunjungan kerja komisi itu ke markas Polda Metro Jaya, Selasa (20/12/2011) siang.

"Kalau sudah bersetatus narapidana, tidak boleh lagi di sini," katanya, setelah meninjau rumah tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya.

Benny K Harman mengungkapkan, di rutan polda ternyata banyak penghuni yang bersetatus narapidana. Itu tentunya tidak dibenarkan dan dapat memberatkan kepolisian.

Untuk itu, lanjutnya, Komisi III akan membahas masalah ini dengan Kepala Polri, Jaksa Agung, dan Menteri Hukum dan HAM.

"Harus ada terobosan mengatasi masalah ini. Sebab, kalau didiamkan akan membebani kepolisian. Ini tidak betul," katanya, sambil tidak lupa memuji kondisi rutan Polda yang dinilainya cukup bersih.


Source: http://smartcome.blogspot.com

Baca selengkapnya »

0

Paket wisata ke Timur Tengah dan Eropa Laris


Eropa

JAKARTA, Paket wisata ke luar negeri laris manis di akhir tahun ini. Selain liburan, masyarakat memanfaatkan nilai tukar dolar yang rendah saat ini. Eropa, dan Asia menjadi tujuan favorit pelancong.

Biro perjalanan wisata Antratour pada libur Natal dan Tahun Baru ini memberangkatkan delapan group tur ke Eropa dan Asia. Jumlah itu meningkat empat kali lipat dibandingkan dengan bulan-bulan biasa.

Negara-negara yang dikunjungi meliputi Belanda, Prancis, Inggris, Swiss di Eropa, serta Korea Selatan di Asia.

"Mereka berangkat bersama-sama dengan keluarga dan merayakan Natal serta Tahun Baru di negara tujuan," kata Carissa, staf bagian tour and travel Antratour, Kamis (22/10/2011).

Marta Clementina staf tur Biro Perjalanan Vayatour, mengatakan, biro perjalanan banyak menawarkan paket-paket wisata. Penawaran itu sudah dipromosikan sejak empat bulan lalu.

"Kalau dalam negeri kami menawarkan paket free and easy, jadi tiket perjalanan dan hotel saja. Kalau luar negeri Asia dan Eropa jadi favorit," katanya.

Menguatnya nilai rupiah terhadap dolar AS sejak dua tahun lalu, memang membuat wisatawan Indonesia tertarik untuk menghabiskan liburan di luar negeri.

Candra Barkah, warga Tangerang, yang hendak berangkat liburan ke Taiwan, mengatakan, dengan tingginya nilai tukar rupiah saat ini, ongkos liburan jadi lebih murah.

"Tiket pesawat ke Taiwan pulang pergi hanya 665 dolar AS. Jika dirupiahkan Rp 5,9 juta. Harga ini jauh lebih murah dibandingkan dengan tahun 2009 lalu. Saat itu, dengan tarif dolar hampir sama kami harus membayar Rp 6 juta lebih," kata Candra, saat memesan tiket pesawat.


Source: http://smartcome.blogspot.com

Baca selengkapnya »

0

50 Rumah di Kelapa Gading Ludes Terbakar


Ilustrasi

JAKARTA, Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Utara berhasil memadamkan api yang menghanguskan 50 rumah di Jalan Perintis Kemerdekaan, RT 11 RW 04, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, Sabtu (24/12/2011) malam. 

Kepala Seksi Operasi Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Utara, Nurdin Silalahi mengatakan, api berasal dari arus pendek listrik dari salah satu rumah warga. 

Sedikitnya 18 unit mobil dinas pemadam kebakaran dari wilayah Jakarta Utara, Pusat dan Jakarta Timur dikerahkan. "Api berasal dari salah satu rumah tempat usaha kayu," jelasnya. 

Petugas sempat kesulitan untuk memadamkan api, lantaran banyaknya drum bekas oli yang terbakar, bahkan tabung gas pun juga meledak. 

"Ledakan berasal dari tabung gas yang berada dari salah satu rumah warga," ujarnya. 

Api baru dapat dipadamkan empat jam kemudian setelah seluruh personil petugas dikerahkan. "Saat ini sedang dilakukan pendinginan," katanya. 

Akibat peristiwa tersebut, sebanyak 98 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. 

Dalam proses pemadaman, arus lalu lintas di Jalan Perintis Kemerdekaan dari arah Senen sempat ditutup, pengendara dialihkan melintasi jalan Budi Griya Permai Kelapa Gading, bagi mereka yang akan menuju Pulogadung. 

Menurut Iwan (46) warga sekitar, ada dua warga yakni Maman (32) dan Bambang (45) terluka akibat terkena puing akibat mencoba menyelamatkan barangnya dibawa ke rumah sakit terdekat.


Source: http://smartcome.blogspot.com

Baca selengkapnya »

0

Jangan Ada yang Jadi Korban Seperti Saya


Ilustrasi

DEPOK, Setelah berkumpul dengan keluarga sejak Rabu (21/12/2011), R (35) berusaha menghilangkan rasa trauma.

Pedagang sayur ini lebih banyak istirahat dan menghabiskan waktu bersama keluarganya di rumah. R yang tinggal di Depok diperkosa dalam angkot M-26 (Kampung Melayu-Bekasi) ketika dalam perjalanan ke Pasar Kemiri Muka, Depok.

"Saya ingin agar jangan ada korban lagi. Jangan seperti saya. Hati-hati untuk ibu-ibu yang menggunakan angkot," kata R ketika ditemui di rumahnya, Jumat (23/12/2011).

Rencana terdekat, R akan menggelar selamatan mensyukuri keselamatan dirinya walau sempat diperkosa. R terlihat belum segar. Namun, dia dapat bicara dengan lancar walau dengan suara lirih. Sampai saat ini, dia masih mengonsumsi obat dari dokter Rumah Sakit Sukanto Polri, Jakarta Timur.

Setelah semuanya pulih, kesehatan dan kondisi psikologinya, ia akan berdagang sayur lagi. Semua upaya ini dilakukannya demi dua anaknya, Zs (1) dan Pr (8). Keduanya sangat membutuhkan kasih sayang ibu dan dukungan biaya untuk masa depannya.

Pada akhir pembicaraan dengan Kompas, R berharap pelaku segera ditangkap dan selanjutnya dihukum sesuai dengan perbuatan mereka.


Source: http://smartcome.blogspot.com

Baca selengkapnya »

0

Sabu Diselundupkan di Dalam Daging Babi


Ilustrasi: Nyolukana Nomakorinte Christabell (46), perempuan asal Afrika Selatan tertangkap tangan menyimpan satu kilogram sabu yang disembunyikan di balik pakaian dalamnya setelah beberapa saat turun dari pesawat Qatar Airways QR 0638 dengan rute Doha-Singapura-Denpasar, Sabtu (3/9/2011).

PEKANBARU, Modus upaya penyelundupan sabu ke Indonesia semakin beragam. Kali ini petugas Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Selat Panjang, Riau, menggagalkan penyelundupan sabu dan pil happy five dalam bungkusan yang disimpan dalam daging babi.

Dalam operasi yang dilakukan pada Selasa (20/12/2011) sekitar pukul 17.15 diamankan barang terlarang senilai Rp 10 miliar jika dibiarkan lolos ke wilayah pabean Indonesia.

Kepala Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Pekanbaru, Riau, Evy Suhartantyo mengungkapkan hal itu melalui surat elektronik dari Pekanbaru, Rabu (22/12/2011).

Total berat barang yang disita 5 kilogram yang dibawa Kapal Motor Green 5 dengan rute Batu Pahat (Malaysia) menuju Selat Panjang (Indonesia) melalui Dermaga Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Selat Panjang.

Barang terlarang itu dibawa penumpang berinisial WN, ND, AN, RM, dan AM. Setelah diperiksa secara teliti, ditemukan satu kotak rokok di dalam kemasan daging babi, yang kemudian diketahui berisi pil berwarna merah yang diduga happy five sebanyak 46 butir.

Setelah diperiksa lebih lanjut ditemukan kantong plastik yang di dalamnya dibungkus koran. Melihat bentuk bungkusan tersebut, petugas curiga, dan kemudian ditemukan lima bungkus masing-masing sebesar 1 kilogram serbuk kristal berwarna bening yang diduga sabu (methamphetamine).

Menurut Evy, methamphetamine tergolong narkotika golongan I sehingga pembawanya bisa dianggap melanggar Pasal 113 Ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Ancaman pidananya adalah penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp 10 miliar.

"Dan karena berat barang buktinya melebihi 5 gram, pelaku diancam pidana mati, seumur hidup, atau pidana penjara paling lama 20 tahun dan pidana denda maksimum Rp 10 miliar, ditambah sepertiganya," ungkap Evy.

Source: http://smartcome.blogspot.com/2011/12/sabu-diselundupkan-di-dalam-daging-babi.html

Baca selengkapnya »

Sabtu, 24 Desember 2011

0

16 Pemerhati Seni dan Bangunan Cagar Budaya Terima Penghargaan



JAKARTA,  Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta memberikan penghargaan kepada 16 pemerhati seni budaya dan bangunan cagar budaya yang berada di Jakarta. Ke-16 penerima penghargaan ini melalui seleksi dan penilaian yang ketat. Penghargaan sendiri diserahkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budhiman mengatakan tim penilai ini berasal dari tim pengamat yang berasal dari unsur Akademi Jakarta, Dewan Kesenian Jakarta, Badan Kerjasama Kesenian Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Lembaga Kebudayaan Betawi, Tim Sidang Pemugaran, Akademisi dan para ahli yang kompeten di bidangnya.

"Pemberian penghargaan ini untuk mendorong minat para pecinta, pemerhati seni, pemilik atau pengelola bangunan cagar budaya dan masyarakat untuk melestarikan seni tradisi dan budaya serta bangunan cagar budaya," kata Arie, di Balaikota, Jakarta, Kamis (22/12/2011).

Ia memberikan apresiasi yang tinggi pada para tokoh seni dan budaya serta para pemilik atau pengelola bangunan cagar budaya. Ini karena mereka mampu menjaga loyalitas untuk terus melestarikan budaya bangsa yang ada di Jakarta.

Berikut adalah penerima penghargaan pelestarian budaya di Jakarta, yaitu koreografer/pelatih Tari Betawi Wiwiek Widiyastuti, pemain dan Pembina Rebana Biang H Engkos Kosasih, pemain Topeng Betawi H Hasyim, dalang Wayang Kulit Betawi Arsih, penyanyi Lagu Gambang Kromong Hj Totih serta pemain dan Pembina grup Tanjidor Sait Neleng.

Kemudian dua budayawan yaitu Abdul Chaer dan Mona Lohanda. Selanjutnya, dua pemerhati seni yaitu Yulianti Parani dan Mahbub Djunaidi. Ada pula empat lembaga/organisasi seni budaya yang diberikan penghargaan yaitu Sanggar Setia Muda, Sanggar Betawi Si Pitung, Grup Kesenian Uncul dan Grup Tanjidor Pusaka Tiga Saudara.

Untuk bangunan cagar budaya ada dua yang meraih penghargaan yaitu gedung PT Bhanda Ghara Reksa Jl Kali Besar Timur No. 5-7, Jakarta Barat dan Rumah Tinggal Duta Besar Swiss, Jl Diponegoro No. 5 Menteng, Jakarta Pusat.

"Bagi para seniman, budayawan dan pemerhati seni masing-masing mendapatkan penghargaan senilai Rp 20 juta per orang. Untuk lembaga/organisasi seni budaya dan bangunan cagar budaya diberikan penghargaan Rp 25 juta per orang," imbuhnya.


Baca selengkapnya »

0

Gara-gara Uang Rp 5.000, Iwan Dikeroyok 11 Orang


Ilustrasi penganiayaan/pengeroyokan

JAKARTA, Malang betul nasib Iwan (21), mahasiswa angkatan 2008 Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta. Berencana membeli celana baru di pasar malam, Iwan justru dikeroyok 11 pemuda yang diduga preman pasar di sebuah lapangan PIK, Cakung, Jakarta Timur, Senin (19/12/2011) pukul 21.30.

Gara-garanya sepele. Kelompok pemuda yang tengah mabuk merasa risi dilihat Iwan dan temannya, Andri. Mereka pun menghampiri keduanya di lapangan yang menjadi tempat parkir pasar malam.

"Tiba-tiba datang empat orang di antara kelompok itu ke arah saya dan teman saya. Mereka di situ mulai cari ribut," ujar Iwan, Rabu (21/12/2011), saat dihubungi wartawan.

Seorang di antaranya membentak, "Apa lo liat-liat!" tiru Iwan. Bentakan itu dijawab Iwan, "Siapa yangliatin lo Bang!"

Seorang lainnya lalu mengancam Iwan dan Andri serta meminta uang Rp 20.000. "Tapi saya cuma punya duit Rp 5.000. Uang itu saya kasih. Pelaku langsung merogoh kantong celana saya dan mengambil HP. Saya rebut lagi. Mereka mulai ngamuk di sana, si Andri malah kabur karena takut," tutur Iwan.

Saat terjadi percekcokan, seorang pelaku lainnya merampas kunci sepeda motor milik Iwan yang masih menggantung.

Sementara pelaku lain ada yang sengaja mengompori teman-teman pelaku sehingga mulai datang mengerubungi Iwan yang tinggal seorang diri.

"Ada 11 orang yang datang dan langsung mengeroyok saya. Saya melawan, tetapi karena sendirian saya babak belur," ucapnya.

Iwan mengalami luka robek di bagian pipi kiri, bibirnya pun robek, mata kanan bengkak, sementara kepala belakangnya benjol.

Setelah dikeroyok, Iwan berusaha kabur dan meminta pertolongan kepada seorang pedagang. Bersama dengan pedagang itu, Iwan kembali mendatangi kelompok pelaku yang masih berkumpul untuk meminta kembali kunci motornya.

Di sana, Iwan menuduh seorang pria berbaju putih yang diingatnya merampas kunci motor. "Orang itu enggak terima. Dia mulai marah-marah dan memukul saya lagi. Saya bilang, kalau enggak percaya, lihat saja. Tahunya pas ke tempat motor, kuncinya ada di bawah ban. Dia ngamuk lagi, padahal saya lihat dia yang ambil mungkin dibuang tadi," paparnya.

Percekcokan itu akhirnya dilerai warga sekitar. Setelah itu, para pelaku pun pergi meninggalkan Iwan dalam kondisi babak belur.

Iwan lalu melaporkan kasus ini ke Polsek Metro Cakung dan dicatat dalam laporan polisi nomor 1429/K/XII/2011/res.jt/sek/ck dengan tuduhan tindak pidana pengeroyokan sesuai dengan Pasal 170 KUHP.

Ia juga telah melakukan visum yang disertakan sebagai barang bukti.



Source: http://smartcome.blogspot.com/2011/12/gara-gara-uang-rp-5000-iwan-dikeroyok.html

Baca selengkapnya »

0

Trauma Meluas Tidak Hanya Menimpa Korban Pemerkosaan



Sebuah angkot M-26 jurusan Kampung Melayu-Bekasi yang diduga digunakan pelaku pemerkosaan terhadap R diamankan di Polsek Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Minggu (18/12). Angkot ini memiliki ciri-ciri yang identik dengan angkot yang digunakan pemerkosa. Di lantai angkot ruang penumpang terdapat jejak darah.


DEPOK, Perasaan trauma menggunakan angkutan kota (angkot) semakin meluas. Rasa trauma ini tidak hanya melanda keluarga korban pemerkosaan R (25). Marieska (24), karyawan swasta sebuah perusahaan di Jakarta, tidak berani menggunakan angkot pada malam hari.

Dia memilih pulang bersama rekan kerjanya menuju rumahnya di Kelurahan Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok.

"Kemarin, ibu saya kena copet saat dalam perjalanan di Jalan Raya Sawangan. Ketika turun, dompet milik ibu sudah hilang. Isinya uang Rp 600.000, dua kartu ATM, dan kartu tanda penduduk," kata Marieska, Rabu (21/12/2011) malam.

Peristiwa itu terjadi Selasa (20/12/2011) siang di angkot D-03 (Terminal Depok-Parung). Ibu Marieska, Silvia Rahayu (51), tidak mengira bakal menjadi korban pencopetan. Dia menduga seorang penumpang bapak-bapak berpakaian rapi sebagai pelaku pencopetan sebab tidak ada orang lain lagi yang berdekatan dengan ibunya ketika kejadian.

Setelah pencopetan berlangsung, Marieska mengecek ke bank yang menerbitkan kartu ATM-nya. Ada dua transaksi yang sempat terekam menurut pihak bank. Namun, transaksi tersebut gagal karena salah nomor pin. "Syukurlah saya segera memblokirnya," katanya.

Peristiwa ini semakin mengurangi kepercayaan warga terhadap keamanan di dalam angkot. Pada hari Rabu (14/12/2011) dini hari, R yang juga pedagang sayur dirampok dan diperkosa dalam angkot M-26 ketika akan berbelanja ke Pasar Kemiri Muka. Hingga saat ini polisi masih mengejar pelaku pemerkosaan tersebut.


Source: http://smartcome.blogspot.com/2011/12/trauma-meluas-tidak-hanya-menimpa.html

Baca selengkapnya »

Kamis, 22 Desember 2011

0

Mantan Kapolda Metro Jaya Bantah Semua Tuduhan


 Ilustrasi 
JAKARTA, Mantan Kapolda Metro Jaya, Komisaris Jenderal (Purn) Sofjan Jacob, membantah seluruh tuduhan yang ditujukan kepadanya terkait ancaman dan aksi umbar tembakan terhadap sekuriti Taman Resort Mediterania (TRM), Jakarta Utara pada bulan Agustus 2011. Dia mengatakan, semua keterangan sekuriti terkait aksinya itu adalah isapan jempol belaka.

"Saya katakan, saya umbar tembakan itu bohong! Itu hanya mengada-ada, bisa ditanya sekuriti mana yang saya ancam, yang saya katakan menembak dia," kata Sofjan, Selasa (20/12/2011), saat ditemui Kompas.com di rumahnya di perumahan Taman Resort Mediterania, Jakarta Utara.

Bahkan, Sofjan mengaku tidak mengenal Sugeng Joko Sabiran atau Ronny Sugeng, sekuriti yang melaporkannya ke Polda Metro Jaya. "Saya tidak kenal Ronny, saya tidak ada hubungan apa-apa dengan orang itu," katanya.

Sofjan mengaku heran dengan barang bukti empat buah selongsong peluru yang ditemukan di dekat gedung tenis meja. "Punya siapa itu? Senjata siapa itu? Jangan-jangan itu punya dia," ujarnya.

Sofjan juga menyatakan dirinya kini sudah tidak lagi memegang senjata api semenjak pensiun. "Saya sudah tidak pegang senjata api. Tidak ada sama sekali," ucap mantan Kapolda Sulawesi Selatan ini.

Menurut Sofjan, pada bulan Agustus 2011 lalu memang sempat terjadi percekcokan antara sekuriti dengan anggota klub tenis meja All-Star yang berlatih di gedung olahraga perumahan TRM. Klub tenis itu merupakan bentukan Sofjan Jacob dan melakukan latihan rutin di gedung yang juga merupakan pembiayaan swadaya warga. Namun, pada tanggal 3 Agustus 2011, seorang anggota yang bukan merupakan warga TRM dihadang masuk ke dalam. Salah satu rekan Sofjan, yakni Roy Indra Djaja bahkan, dikatakannya, turut ditarik paksa oleh sekuriti.

"Saya tanya alasannya apa? Dia bilang tidak boleh saja. Saya tidak terima aksi preman seperti itu lalu saya lapor perbuatan tidak menyenangkan ke Polsek Metro Penjaringan. Tahu-tahu saya dilaporkan balik di Polda," kata Sofjan.

Lebih lanjut, Sofjan mengatakan, alasan larangan warga luar memakai fasilitas tenis meja sangat tidak masuk akal dan diskriminatif. Dia menuding aturan itu dibuat hanya karena sentimen pribadi.

"Tidak ada larangan itu sebenarnya. Di sini ada sport club ada senam, kenapa hanya tenis meja yang tidak diizinkan orang luar memakai. Saya rasa aturan itu hanya sentimen pribadi orang yang tidak suka saya saja," ujar Sofjan.

"Saya hanya ingin hidup tenteram, saling bertoleransi dan hidup saling menghargai di antara warga di komplek ini. Komplek ini tidak boleh eksklusif," katanya lagi.

Diberitakan sebelumnya, seorang sekuriti yakni Ronny Sugeng mengaku diancam SJ dengan celurit, golok, dan pistol yang diarahkan ke mukanya pada bulan Agustus 2011 lalu. SJ saat itu murka karena Ronny melarang seorang tamunya menggunakan fasilitas olahraga yang diperuntukkan warga TRM.Sebelum mengamuk ke Ronny, SJ ketika itu juga menghardik sekuriti lain, yakni Kasman dan Ponijan. Di hadapan banyak orang bahkan SJ mengumbar tembakan ke udara sebanyak empat kali. Sebanyak tiga buah selongsong peluru diamankan warga sebagai bukti tindak "koboi" sang mantan orang nomor satu Polda Metro Jaya itu. Peristiwa ini lalu dilaporkan ke Polda Metro Jaya.


Source: http://gedenews.blogspot.com/2011/12/mantan-kapolda-metro-jaya-bantah-semua.html

Baca selengkapnya »

0

Ini Dia Laporan Akhir Tahun LBH Jakarta


LBH mendatangi Komisi Yudisial, Rabu (20/04/2011). Mereka meminta KY untuk memantau sidang kasus Cikeusik 26 April 2011.

JAKARTA, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta menyampaikan laporan akhir tahun berbagai kasus hukum yang ditangani setahun terakhir. Laporan hukum dan HAM 2011 ini diberi judul Ketika Kekuasaan Mengatasi Hukum.

"Sepanjang tahun ini ada fenomena meningkatnya pembangkangan hukum, bukan hanya oleh warga. Negara juga yang memangkas batas hukum yang diciptakan sendiri," kata Nurkholis Hidayat, Direktur LBH Jakarta, menjelaskan tema yang dipilih saat konferensi pers di Kantor LBH Jakarta, Selasa (20/12/2011).

Dia mencontohkan dua kasus menonjol pembangkangan yang dilakukan oleh pemerintah sebagai representasi negara, yaitu kasus GKI Yasmin dan kasus Ujian Nasional. Dalam Kasus GKI Yasmin, Wali Kota Bogor menolak menaati Putusan MA terkait Peninjauan Kembali (PK) IMB Gereja Yasmin.

Dalam kasus lain, Presiden dan Menteri Pendidikan Nasional menolak menaati isi putusan MA mengenai kasus Ujian Nasional yang dinyatakan melanggar hak atas pendidikan. "Negara merusak tatanan keadilan. Dampaknya adalah tergerusnya kepercayaan masyarakat soal penegakan hukum di negara ini," kata Nurkholis.

Laporan itu mencakup berbagai perkara yang ditangani LBH Jakarta dalam periode 30 November 2010 - 30 November 2011. Beberapa indikator data yang telah diungkapkan sejauh ini adalah menurunnya aduan dari kaum perempuan, dari 40 persen total laporan pada periode sebelumnya menjadi 26 persen dalam periode tahun ini.

Di Jakarta sendiri, LBH mengindikasikan meningkatnya kasus perumahan, terutama pengusiran pemukim di rumah-rumah milik negara. Dugaan pemutihan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RT/RW) DKI juga menjadi rekomendasi khusus LBH Jakarta bagi Pemprov DKI.

Turut hadir dalam acara ini, perwakilan dari Komisi-komisi nasional terkait, perwakilan dari Kementerian Hukum dan HAM, perwakilan Pemprov DKI dan Perwakilan dari Polda Metro Jaya. Hadir pula sosiolog Universitas Indonesia Prof Thamrin Amal Tomagola, dan sejumlah warga yang kasusnya ditangani LBH Jakarta, di antaranya, korban kerusuhan Cikeusik dan sejumlah korban penggusuran di Jakarta.

Source: kompas.com

Baca selengkapnya »

Rabu, 21 Desember 2011

0

Pelayanan Transjakarta Menurun, Jakarta Macet Lagi


JAKARTA, Memasuki akhir tahun 2011, kondisi jalanan Jakarta semakin padat dan kemacetan tidak hanya terjadi saat jam-jam padat. Hal ini ditengarai karena moda transportasi massal, yaitu bus transjakarta yang sebelumnya mampu mengakomodasi para pengguna kendaraan pribadi sudah tidak optimal lagi.

"Dulu banyak kalangan white collar yang masih naik bus transjakarta. Sekarang, sudah jarang yang naik karena pelayanannya yang menurun," kata Pembina Komunitas Suara Transjakarta, Yanto Sugiharto, di Jakarta, Selasa (20/12/2011).

Kalangan kerah putih dulu, lanjutnya, tidak keberatan meninggalkan kendaraan pribadinya di rumah dan memilih naik bus transjakarta. Namun, saat ini, para kerah putih ini memilih kembali ke mobil pribadinya lagi yang dinilai jauh lebih nyaman daripada berdesakan di dalam bus transjakarta.

"Tujuan bus transjakarta untuk mengurangi penggunaan satu mobil satu pengendara gagal kalau begini. Pada kenyataannya, sebagian besar kembali lagi ke mobil pribadi dan Jakarta kembali macet," jelasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun, headway yang terlalu lama antarbus transjakarta menjadi salah satu alasan para penumpang bus transjakarta beralih lagi menggunakan kendaraan pribadi. Jika sebelumnya bus transjakarta mampu mencapai headway kurang dari 10 menit, saat ini headwayberkisar dari 10 hingga 30 menit.

Lamanya headway ini tidak didukung pula dengan kondisi halte yang nyaman. Sirkulasi udara yang kurang baik berakibat pada meningkatnya temperatur di halte saat penumpang mulai menumpuk.

Semestinya kondisi temperatur di halte maksimal 32 derajat celsius. Kenyataannya, saat ini, temperatur di halte lebih dari 32 derajat celsius.

"Sudah nunggu lama dan panas, saat bus datang langsung rebutan jadinya. Dulu ada kipas angin di halte itu, tapi sudah rusak tampaknya," ungkapnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, tiap sore di halte Semanggi tujuan Pluit yang terletak di koridor IX (Pinang Ranti-Pluit) penuh sesak. Saat pukul 17.00 hingga pukul 19.00 para penumpang rela berdesak-desakan di dalam halte yang tidak besar dan pengap.

Bahkan terkadang banyak yang memilih menunggu di sekitar jembatan menuju halte agar tetap dapat menghirup udara luar. Selanjutnya, saat bus datang rombongan penumpang ini masih harus kembali berdesak-desakan di dalam bus.

Karena jarak antarbus memang terbilang cukup lama, kalaupun datang, terkadang berurutan sampai tiga bus sekaligus sehingga bus yang terakhir datang justru sepi karena penumpang yang menumpuk sudah terangkut di dua bus sebelumnya.

Melihat kondisi yang seperti ini, tidak mengherankan jika warga Jakarta lebih memilih kembali naik mobil atau bahkan lebih memilih naik motor yang jauh lebih cepat sampai ke tujuan dan sedikit terhindar dari kemacetan di Jakarta.

Source: http://smartcome.blogspot.com/2011/12/pelayanan-transjakarta-menurun-jakarta.html

Baca selengkapnya »

Senin, 28 November 2011

0

Terekam CCTV, Aksi Dua Pencuri di Rawamangun

Pelaku terekam kamera CCTV.

Kejadian pencurian terang-terangan dalam sebuah rumah di Pulomas, Rawamangun Jakarta Timur tertangkap kamera CCTV. Dengan mengelabui pembantu rumah tangga di pintu depan, dua pencuri berhasil masuk dengan alasan mendapat perintah dari sang majikan.

Setelah berhasil masuk, pelaku berpura-pura seperti menelepon sang pemilik rumah dari handphonenya. Setelah mondar-mandir di lantai 1 dan 2, pelaku juga berlagak akan mengukur suatu ruangan.

Salah satu pelaku akhirnya berhasil menggasak beberapa jam tangan terang-terangan dari depan mata anak pemilik rumah.

Pelaku lain juga terlihat kelupaan sesuatu dan bergegas masuk ke dalam rumah milik korban yang belakangan diketahui bernama Har. Tujuannya ternyata untuk mencuri barang lain yakni laptop. Setelah berhasil, pelaku pun langsung kabur.

Kawanan perampok dengan dandanan necis yang nekat beraksi di siang bolong pada 19 November 2011 ini terdiri dari empat orang. Dua pelaku masuk ke dalam rumah, sedangkan dua pelaku lainnya standby di atas motor.


Menurut pengakuan korban, satu orang pembantu sempat dikunci di kamar mandi lantai dua. Atas pencurian ini, korban mengaku kerugian sekitar Rp 10 juta. Pihaknya juga mengaku belum melaporkan kasus pencurian ini ke polisi.

Dari rekaman CCTV berdurasi 11 menit 45 detik yang diunggah pada 20 November 2011 itu, sebenarnya sudah tampak jelas modus dan wajah kedua pelaku. Tapi entah kenapa, hingga tanggal 27 November 2011, penggugah video menyatakan bahwa pelaku masih belum tertangkap.

Dari video ini bisa kita pelajari bahwa modus ini sangatlah berani. Pelaku juga tampaknya sangat ahli dan mengetahui seluk beluk keluarga korban, terutama majikan yang sedang berada di luar rumah. Hikmahnya: “Jangan pernah berbicara atau menerima orang asing.”

Baca selengkapnya »